Bahas Nilai Tradisional di Era Global, Mahasiswa MIKOM Gelar Contemporary Communication Summit

JatiNetwork.Com – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Batch 6 Universitas Bakrie menggelar Contemporary Communication Summit bertema “Traditional Value Nowadays”, Jumat (20/6/2025).

Acara hybrid yang berlangsung di Lt. 40 Bakrie Tower dan melalui Zoom ini menghadirkan narasumber dari tiga universitas ternama: Universitas Bakrie, Columbia University (AS), dan Universiti Utara Malaysia.

Summit ini dibuka oleh Prof. Dr. Dudi Rudianto, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kerja keras penyelenggara dan berharap forum ini menjadi ruang bertukar gagasan tentang tantangan komunikasi lintas budaya di era digital.

Tiga pembicara utama yang dihadirkan yaitu:

  • Dr. Mochammad Kresna Noer, S.Sos., M.Si. (Universitas Bakrie), memaparkan strategi destination branding lewat Prambanan Jazz Festival dan Projek D Vol.3, yang sukses menggabungkan budaya lokal dengan musik populer.
  • Ir. Immanuel Deo Silalahi, S.T., M.S. (Columbia University), membagikan pengalaman sebagai diaspora Indonesia di New York dalam membangun komunikasi antarbudaya, termasuk tantangan menghadapi perbedaan bahasa, humor, dan norma sosial.
  • Dr. Rohana Mijan (Universiti Utara Malaysia), mengulas transformasi nilai-nilai tradisional di Malaysia pasca globalisasi dan digitalisasi, serta tantangan pluralisme budaya di masyarakat multikultural.

Selain sesi pembicara, acara juga diisi oleh presentasi mahasiswa MIKOM Batch 6 dengan berbagai tema menarik seperti promosi tenun NTT ke panggung dunia, digitalisasi budaya Keraton Yogyakarta, hingga isu moralitas dalam cultural appropriation selebriti global.

Hadir sebagai panelis:

  • Prof. Dr. Septiawan K. Santana, S.Sos., M.Si. (Universitas Islam Bandung)
  • Eli Jamilah Mihardja, S.S., M.Si., Ph.D., CICS (Universitas Bakrie)

Ketua Prodi MIKOM, Dr. Prima Mulyasari Agustini, S.Sos., M.Si., CICS, menutup acara dengan rasa bangga atas antusiasme peserta dan kualitas intelektual yang ditampilkan mahasiswa.

“Summit ini bukan hanya agenda akademik, tapi juga bentuk kontribusi mahasiswa dalam merespons dinamika komunikasi global dengan tetap mengakar pada nilai-nilai lokal,” ujarnya.

Contemporary Communication Summit 2025 menegaskan pentingnya adaptasi budaya dalam menghadapi era globalisasi, tanpa kehilangan jati diri bangsa.***

Exit mobile version