Saung Ilmu: Membangun Kemandirian Ekonomi Desa Haurngombong Lewat Teras Hejo

Pamuliahan – Saung Ilmu, sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digagas Yayasan Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar bersama warga Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, telah menghadirkan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi warga melalui program Teras Hejo, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dapur Hidup.

Teras Hejo adalah konsep sederhana yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran produktif. Program ini menjadi tonggak awal pemberdayaan ekonomi, sekaligus mendukung visi Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan gizi masyarakat dan mencegah stunting.

Menurut Kirman, pendamping dari Yayasan Al-Azhar, Saung Ilmu mengintegrasikan empat sektor utama, yakni keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Meski mencakup keempat sektor tersebut, saat ini fokus utama Saung Ilmu adalah memberdayakan ekonomi masyarakat sebagai kunci kemajuan komunitas.

Baca Juga:  Pelayanan RSUD Sumedang Sumedang: Sudah Lama Mengecewakan…. Ini Curhat Sang Ayah

“Teras Hejo adalah program berbasis pertanian yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayuran. Tujuannya adalah mengurangi pengeluaran rumah tangga sekaligus memberikan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga,” jelas Kirman.

Ketua RT setempat, Dede Wahyudi, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya memberikan edukasi tentang bercocok tanam, tetapi juga melatih warga memanfaatkan lahan sempit untuk kebutuhan ekonomi.

“Kami ingin warga tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi juga memanfaatkan pekarangan mereka untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung,” kata Dede.

Program ini memberikan hasil nyata. Dede menyebutkan bahwa hasil panen sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi dijual ke pengepul atau pasar lokal. Bahkan, jika diuangkan, satu jenis tanaman bisa menghasilkan sekitar Rp3 juta per bulan.

Baca Juga:  Tanpa KIB, Partai Golkar Umumkan Kandidat Calon Bupati Sumedang 2024 - 2029

“Alhamdulillah, respon masyarakat sangat positif. Hasil panen yang tidak laku dijual kami manfaatkan untuk kebutuhan sendiri, sehingga dampaknya langsung dirasakan warga,” tambahnya.

Selain budidaya sayuran, program ini juga melahirkan inovasi berupa Tabungan Gemah Ripah, di mana hasil panen warga dicatatkan dalam buku tabungan yang dapat dicairkan sewaktu-waktu.

“Hasil panen seperti kangkung dan sawi dinominalkan dan dicatatkan sebagai tabungan. Program ini sudah berjalan sejak Januari 2024 dan semakin banyak warga yang terlibat aktif,” ujar Dede.

Melalui Teras Hejo, Saung Ilmu berhasil mengubah paradigma masyarakat Desa Haurngombong tentang pentingnya kemandirian ekonomi. Program ini tak hanya mengurangi pengeluaran rumah tangga, tetapi juga membuka peluang penghasilan tambahan yang stabil bagi masyarakat.

Baca Juga:  Jalan Cisoka-Cibubut: Akses Strategis Dua Kecamatan

Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari LAZ Al-Azhar, Saung Ilmu menjadi bukti nyata bahwa inisiatif lokal dapat memberikan solusi besar bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan.