Pelayanan RSUD Sumedang Sumedang: Sudah Lama Mengecewakan…. Ini Curhat Sang Ayah

Ilsutrasi Pasien Corona di Sumedang
Ilustrasi pasien meninggal dunia di RSUD Sumedang, salah satu bukti layanan buruk.

JatiNetwork.Com – Pelayanan Rumah Sakit Umum Sumedang (RSUD) sudah sejak lama sangat mengecewakan para pasien. Hal yang paling banyak menyecewakan adalah layanan di Instalasi Gawat Darurat. Namun, hal yang sama terjadi juga di hampir setiap bagian layanan.

Demikian diceritakan seorang ayah asal Sumedang saat berita meninggalnya pasien ibu dan anak asal cibugel yang meninggaldunia beberapa hari yang lalu.

Dia kemudian menceritakan bahwa layanan di RSUD Sumedang, sangat buruk. Anaknya yang sedang sakit panas. dibawanya ke RSUD Sumedang pada beberapa waktu yang lalu.

Karena memiliki hubungan khusus dengan pimpinan RSUD, si ayah mencoba melakukan kontak meminta bantuan komunikasi kepada dokter agar mendapatkan layanan terbaik dan cepat.

Sayangnya, sejak sampai di UGD hingga beberapa jam kemudian, baru dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga:  Kasus Covid di Sumedang Tertinggi Sejak Januari Terjadi Hari Ini, 1 Orang Meninggal

Setelah hampir 5 jam di UGD tanpa ada tindakan, pasien malah diminta untuk berobat jalan karena dianggap tidak sakit parah.

Padahal sang anak, kondisinya panas dingin, lemah sekali. Ketika dibawa pulang, lalu mampir ke salah satu Rumah Sakit lain di Sumedang, langsung mendapat perawatan, hanya mampir sebentar di IGD langsung dirawat dan mendapat tindakan.

Itu cerita sang ayah, yang tidak mau menyebutkan namanya saat dikonfirmasi JNC.

Masih dari yang bersangkutan, dia juga menyebut pada saat masih jaman Covid19, istrinya sakit. Saking lamanya di ICU, yang bersangkutan jadi kena Covid19 sehingga harus dirawat juga.

“Layanan di ICU RSUD Sumedang, sangat buruk. Jika anda pernah berobat di RSUD di manapun baik di Bandung, Cirebon, bahkan di Majalengka misalnya. Tidak ada yang seburuk RSUD Sumedang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Silaturahmi Dengan WPP Sumedang, Dony Ahmad Munir Sampaikan Keberhasilannya Memimpin Sumedang

Sayangnya, masih kata dia, tidak ada alternatif Rumah Sakit lain di Sumedang. Selain Rumah Sakit Pakuwon, poliklinik dan puskesmas, tidak memiliki layanan sebanyak RSUD.

Jika kemudian ada pasien yang meninggal seperti seorang ASN dan bayinya meninggal dunia asal Cibugel, adalah hal yang sangat pantas. Karena dianggap kelalaian, maka hal tersebut dianggap sudah sangat pantas.

“RSUD Sumedang, lalai, abai dan banyak membiarkan pasien terlunta-lunta di ICU. kalau pimpinan RSUD tidak percaya, dan Pimpinan Daerah tidak percaya, silakan nongkrong di ICU. Berapa lama seorang pasien bisa tertangani dengan baik,” tambahnya.

Belum lagi, selain lambatnya penanganan, setiap langkah proses dilakukan keluarga pasien yang berputar-putar kesana kemari, tanpa segera melakukan tindakan ke pasien.

Baca Juga:  Ada Hikmah di Balik Musibah, Ini Titik Balik RSUD Sumedang Paska Ibu dan Anak Meninggal Dalam Proses Persalinan

Untuk menjaga kenyamanan pasien dikemudian hari, sebaiknya tidak ada kata damai antara keluarga pasien dengan pihak RSUD. Karena tidak ada jaminan bahwa layanan akan berubah.

“Saya pikir, pihak RSUD bukannya memberikan klarifikasi dan membela diri terkait dengan buruknya layanan dan pengakuan atas kesalahan, tapi biarkan proses hukum berjalan agar tidak terjadi kelalaian dikemudian hari. Ini kelalaian berjamaah, maka semua harus diperiksa,” tegasnya, lagi-lagi tidak mau disebutkan namanya.***

Dapatkan Update Berita, Informasi Terkini dan BreakingNews setiap hari dari JatiNetwork.Com (JNC). Mari bergabung dengan “Google.News – JNC“, caranya klik “Google News“, lalu klik mengikuti!.