Masyarakat Peduli Gempa Cianjur, Mulai Marak di Media Sosial dan Grup WA, Waspada Yang Abal-abal

Peduli gempa Cianjur, perlu diparesiasi. Waspada pada yang abal-abal. Baik Kelompokpengumpul,maupun yang pura-pura donatur

JatiNetwork.Com – Setelah terjadi Gempa Cianjur yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dan ratusan luka-luka. Tidak lama kemudian muncul flyer peduli Gempa Cianjur baik di media sosial maupun di Grup WhatsApp.

Rasa kepedulian masyarakat untuk berbagi dan simpati dengan warga yang menderita akibat Gempa Cianjur, tentu sangat perlu di apresiasi.

Rasa solidaritas dan kepedulian masyarakat ini tidak dikotak-kotak dengan agama, daerah, warna kulit. Semua berbaur, merasakan penderitaan yang sama seperti yang diderita saudara kita di Cianjur. Ini yang disebut dengan Empati, tanpa harus turut sedih berkelanjutan, justru membantu memikikan solusi yang terbaik.

Bantuan tanggap darurat baik berupa Uang tunai untuk membeli makanan, maupun untuk membangun kembali rumah yang rusak, disampaikan akan ditanggung oleh Pemerintah.

Baca Juga:  Bantu Pemulihan Ekonomi Pasca Covid 19, Saudagar Muslim di Jabar Bikin Acara Ini

Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto memastikan hal tersebut saat konferensi pers dengan Media melalui Zoom, pada Senin sore 21 November 2021.

“Kami akan sediakan dana Rp 500 juta untuk tanggap darurat dan pembelilan bahan pokok, serta Rp 1 Miliar dana siap pakai untuk Bupati Cianjur untuk digunakan sebagai dana perbaikan fasilitas yang rusak,” ungkapnya.

Namun demikian, penderitaan warga Cianjur tentu tidak menjadi beban Pemerintah semuanya. Warga masyarakat yang peduli, sangat diharapkan. Selain sebagai ibadah, tentu akan mengurangi beban utama pemerintah baik pusat maupun daerah.

Baca Juga:  Baru, Walikota Bandung Yana Mulyana Akhirnya Definitif

Sayangnya, tidaksemua kebaikan diniatkan kebaikan. Sehingga orang-orang tertentu, bahkan bisa tertipu dengan warga peduli yang abal-abal, alias untuk tujuan penipuan.

Penipuan bisa terjadi kepada 2 objek. Pertama adalah donatur. Dia ditipu oleh kelompok peduli bencana yang justru bukan untuk warga yang tertimpa bencana, namun untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

Sedangkan yang Kedua adalah Kelompok peduli bencana, dari Donatur Abal-abal.

Dikutip dari nu.or.id, donatur abal-abal tersebut pernah terjadi ketika Gempa Lombok pada 2018. Si Donatur pura-pura telah mentransfer dananya kepada LAZISNU, namun karena ada kesalahan dalam transfer, dia minta dikembalikan sebagian. Bahkan untuk meyakinkannya, dia kirim bukti transfer telah berhasil.

Baca Juga:  BUMDes dan Bumdesma Jadi Solusi Peningkatan PADes

Dia seolah-olah Transfer sebesar Rp 25 juta, namun sedianya hanya akan memberi Rp 15 juta. Minta segera dikembalikan sebesar Rp 10 juta.

Setelah dilakukan pengecekan oleh bendahara LAZSNU, ternyata tidak ada transfer tersebut. Dan dipastikan berdasarkan analisa beberapa hal, hal ini adalah bohong alias abal-abal.

Tetaplah berhati-hati, karena tidak semua kebaikan dimanfaatkan baik oleh orang yang berniat Tidak Baik. ***