JatiNetwork.Com – Sekitar 2016 hingga 2017, publik dihebohkan dengan kehadiran Udin Sedunia. Kini awal 2022 atau 6 tahun kemudian, publik dihebohkan dengan Udin juga.
Nama lengkapnya, Saefuddin Ibrahim. Seorang Pendeta yang meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Choumas agar 300 ayat Al Quran dihapus.
Hal ini mendapat kritik pedas dan tajam dari penulis senior, Iskandar Zulkarnaen.
Melalui aKun Facebook-nya, Bang Iszet demikian biasa dipanggil menyebut Bodoh Kali Kau Din!.
Catatan Facebook Iskandar Zulkarnaen di publish pada 17 Maret dari Bandara Internasional Narita, Jepang.
“Bodoh Kali Kau Din,” demikian judul tulisan ini.
“Kau yang merasa dirimu pintar, ternyata bodoh kali. Kau yang bodoh (Syaifudin Ibrahim) itu, memohon pada Menag Yakut untuk menghapus 300 ayat Al-Qur’an yang diyakini sebagai ayat pemicu teroris,” ungkap Bang Iszet.
Menurutnya, Boro-boro tiga ratus, merubah treshold yang 20% menjadi nol persen saja, harus ke MK dengan dikawal pakar hukum nan hebat-hebat di negara RI tercinta ini.
“Itu… Baru urusan duniawi. Yang sifatnya kekinian dan fana. Lha.,.ini masalah sakral dan memintanya pada Yaqut,” tambahnya.
Bang Iszet juga menyebut kebodohan si Udin alias Saefudin Ibrahim ini dengan sebutan Sungguh bodoh kau Din.
Bahkan dirinya membandingkan kemampuan Yaqut untuk meredam suara TOA saja, tidak mampu.
“Untuk meredam suara TOA saja Yaqut tak mampu, apalagi mengubah 300 ayat yang disakralkan umat lslam,” ungkapnya.
Kegaduhan yang ditimbulkan Yaqut, menurut Dia, Ternyata, lebih gaduh dari suara TOA itu sendiri.
“Apa artinya ini? Yaqut tak memiliki kemampuan apa-apa. Bahkan, gonggongan Yaqut lebih gaduh dari suara TOA,” tegasnya.
Pada manusia seperti ini, kau minta pertolongan??? Sungguh bodoh kau Din.
Belum lagi, jika diingat, ada jutaan umat Islam yang hafal (hafidz) Al-Qur’an.
Jangankan satu ayat, satu huruf saja berubah, jagat umat muslim akan gonjang ganjing.
Heboh….bukan hanya di Indonesia. Tapi, dunia.
“Dalam tulisan ini, saya tidak membahas tentang sisi hukumnya, saya hanya ingin mengatakan satu kalimat saja. BODOH KALI KAU, DIN,” pungkas Iskandar Zulkarnaen.***