Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan, Rela Pedih dan Menahan Perih

Salah satu Dokumentasi, para anggota Pramuka yang sedang mengikuti Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan di SMP Negeri 1 Salopa Kabupaten Tasikmalaya (Andayani)

JatiNetwork.Com – Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan (MOPK) di Kampus SMPN 1 Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, dilaksanakan pada tanggal cantik Jumat, 22 Juli 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta didik baru kelas VII Tahun Ajaran 2022/2023. Acara dimulai dengan upacara pembukaan pada pukul 08.00 WIB di tengah cuaca dingin dan diiringi gerimis.

Dilanjutkan pada pengenalan materi dasar kepramukaan seperti cara mengikat simpul, membuat tenda, mempelajari berbagai kode sandi, semaphore dan morse.

Kegiatan Dinamika Kelompok MOPK SMPN 1 Salopa (Sumber: dokumen pribadi)

Setelah menunaikan sholat ashar berjamaah, seluruh peserta berkumpul di lapangan mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok. Setiap regu mengirimkan satu orang perwakilan untuk menjadi peserta permainan rebut kursi.

Dalam permainan ini peserta berjoget mengelilingi kursi selama musik diputar. Ketika musik berhenti, peserta harus berebut menduduki kursi. Jumlah kursi yang disediakan lebih sedikit dari jumlah peserta. Sehingga peserta yang tidak kebagian kursi dinyatakan kalah.

Baca Juga:  Ancaman Disentegrasi Bangsa Indonesia Pasca Indonesia Merdeka Pada Tahun 1945-1965

Dan peserta terakhir yang berhasil menduduki kursi adalah pemenangnya.

Permainan Rebut Kursi (Sumber: dokumen pribadi)

Tujuan dari permainan ini menciptakan suasana yang lebih akrab, rileks dan bersahabat. Supaya peserta saling mengenal, mengerti dan memahami individu dalam suatu kelompok. Sehingga memperoleh kenyamanan berinteraksi bergaul dengan teman baru.

Sore menjelang malam permainan semakin seru dan menarik. Beberapa penonton meloncat kegirangan ketika perwakilan regunya menjadi pemenang.

Sambil berteriak menyerukan yel-yel kemenangan mereka terlihat riang gembira. Keceriaan dan semangat itu sejenak melupakan rasa perih yang melilit pada perut masing-masing.

Meski tetap saja beberapa tak mampu menahan haus. Terbukti sebagian peserta meminta ijin mengambil air minum.

Baca Juga:  Ancaman Disentegrasi Bangsa Indonesia Pasca Indonesia Merdeka Pada Tahun 1945-1965

Di tengah riuhnya gelak tawa. Ada sebagian anggota regu yang rela menahan pedih demi melaksanakan tugas yang diemban. Mereka sibuk hilir mudik di pinggiran lapang. Memikul tanggungjawab sebagai juru masak untuk menyiapkan makan malam.

Sebuah tugas yang tak bisa dianggap enteng. Mereka memasak menggunakan kayu bakar dalam tungku api yang terbuat dari genting atau batu bata yang ditumpuk. Memasak dengan gaya tradisional ini diharapkan membuat mereka lebih memahami arti kerja keras dan tanggung jawab.

Kegiatan Memasak dalam Melatih Kerja Keras dan Tanggung Jawab (Sumber: dokumen pribadi)

Terlihat kesulitan namun tak nampak lelah atau pun menyerah. Mereka tetap semangat meski sesekali menggesek mata karena pedih oleh kepulan asap dari tungku api yang padam tersapu angin sore.

Baca Juga:  Ancaman Disentegrasi Bangsa Indonesia Pasca Indonesia Merdeka Pada Tahun 1945-1965

Beragam menu berusaha mereka sajikan. Ada nasi liwet, gorengan tempe dan orak arik tahu. Ada pula yang memilih menu lebih praktis seperti mie goreng dan telur dadar. Sesekali saling kontrol olahan menu milik regu lain.

Senyum ceria mengiringi canda tawa. Terpancar keakraban, gotong royong dan kebersamaan dalam kegiatan tersebut.

Setiap generasi muda harus memiliki pribadi yang kuat, mandiri, cerdas, dan bisa bekerjasama serta saling menghargai satu sama lain. Hal itu bisa didapatkan dalam berbagai kegiatan yang diselengggarakan dalam kepramukaan.

Tak hanya sekadar kegiatan yang bersifat formal, dalam pramuka juga banyak kegiatan mengasyikkan untuk menyegarkan otak. Pramuka memiliki peranan penting dalam membangun karakter generasi muda yang berkualitas.***

Respon (5)

  1. Dengan dilaksanakannya MOPK, akan terbentuk Karakter Peserta Didik yang lebih bertanggung jawab. SMP NEGERI 1 SALOPA….JAYA SELALU !! 🤲🤲🤲🤗

  2. Luarbiasa, keren tulisannya. Semoga keberadaan ekstrakulikuler pramuka bisa memupuk kepribadian yang tangguh

Komentar ditutup.