JatiNetwork.Com – Perjuangan Papua Merdeka yang sebenarnya diungkap warga. Bukan memisahkan diri dari NKRI, namun mereka ingin merdeka dari Kebodohan dan Kemiskinan.
Demikian disampaikan Kepala Distrik Gia Balim, Tanius Tabuni kepada Redaksi JatiNetwork.Com melalui saluran WhatsApp pada 29 Maret 2022.
“Perjuangan Kemerdekaan yang sesungguhnya diinginkan Masyarakat Papua adalah merdeka dari kemiskinan, merdeka dari ketertinggalan, merdeka dari Kebodohan, dan terbukanya daerah yang terisoliasi” katanya.
Atas dasar hal tersebut, mereka kemudian mendeklarasikan Papua Damai. Setuju Pemekaran, Jaga Persatuan Indonesia.
Tampak masyarakat Papua dari berbagai distrik di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, diantaranya Distrik Kuyawage, Goa Balim, Malagai, Mokoni, Balingga, Yiginua, dan Tiom, melaksanakan kegiatan pernyataan sikap dan Deklarasi Papua Damai Setuju Pemekaran, Jaga Persatuan.
Acara Deklarasi Papua Damai yang dilaksanakan di Pilamo / Honai Utama Kabupaten Lanny Jaya dipimpin oleh Kepala Distrik Goa Balim, Tanius Tabuni, yang didampingi oleh Wenus Kogoya (Kepala Desa Peko Distrik Kuyawage), Wekiles Kogoya (Kepala Desa ilim Distrik Goa Balim), Semi Kogoya (Kepala Suku Malagai), Tokoh Agama, dan beberapa mantan simpatisan Kelompok Separatis Papua / OPM yang telah menyerah dan kembali ke Indonesia.
Adapun isi DEKLARASI PAPUA Damai Setuju Pemekaran Jaga Persatuan tersebut adalah
- KAMI MASYARAKAT PAPUA SELALU CINTA INDONESIA
- SETIA DAN MENJAGA PERSATUAN INDONESIA
- TERIMAKASIH KEPADA PEMERINTAH ATAS PEMBANGUNAN DI PAPUA
- MENGUTUK KORUPSI
- SETUJU DENGAN OTSUS DAN PEMEKARAN DAERAH OTONOMI BARU
- LANJUTKAN PEMBANGUNAN DI SELURUH PAPUA
- AKU PAPUA, AKU CINTA INDONESIA
Warga Kabupaten Lanny Jaya telah sepakat untuk menjaga perdamaian di Papua dan bersinergi dengan Pemerintah untuk melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur.
Mereka melakukan Deklarasi Papua Damai tersebut juga menginginkan pemekaran supaya daerah mereka bisa lebih maju dan memiliki berbagai akses transportasi dan komunikasi sehingga tidak terisolir seperti saat ini.
“Perjuangan Kemerdekaan yang sesungguhnya diinginkan Masyarakat Papua adalah merdeka dari kemiskinan, merdeka dari ketertinggalan, merdeka dari Kebodohan, dan terbukanya daerah yang terisoliasi” Ujar Kepala Distrik Gia Balim, Tanius Tabuni.
Setelah melakukan Deklarasi Papua Damai, seratus orang Masyarakat Lanny Jaya dari berbagai Distrik tersebut melanjutkan kegiatan dengan acara ritual adat Bakar Batu dan berdoa supaya Tuhan Yang Maha Esa Selalu Memberkati Papua dengan Perdamaian dan Terwujudnya Persatuan Indonesia.
Ritual Adat Bakar Batu tersebut dilakukan di Sungai Malagai yang berbatasan dengan Distrik Mokoni dan Distrik Balingga. Lokasi Ritual Bakar Batu tersebut terkenal sebagai daerah operasi dan perlintasan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.
Dengan dilakukan acara Ritual Bakar Batu yang memasang banyak bendera Merah putih di “Daerah Merah”tersebut, masyarakat Papua membuktikan bahwa niat dan tekad mereka dalam melaksanakan Deklarasi Papua Damai dan menjaga Persatuan Indonesia tidaklah main-main, bahkan mereka berani mengambil resiko demi menjaga keutuhan NKRI.
“Ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita tidak takut terhadap OPM, kita masyarakat Papua ingin damai, ingin maju, dan akan selalu menjaga Persatuan Indonesia, menjaga NKRI. Itulah alasan dilakukannya acara ritual Bakar Batu di Sungai Malagai dekat Daerah Balingga” kata Wenus Kogoya dan Wekiles Kogoya secara bersama-sama.***